KORELASI SENI MENGAJAR GURU DENGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMPN 10 PENAJAM PASER UTARATAHUN AJARAN 2015/2016
Jurnal Pendididkan Matematika
DOI:
https://doi.org/10.36277/defermat.v1i1.17Keywords:
Korelasi, Seni Mengajar Guru, Kemampuan Pemahaman Matematis SiswaAbstract
ABSTRAK
Berkaitan dengan kemampuan pemahaman matematis siswa, seorang guru diperlukan seni mengajar untuk menjadikan seorang siswa mampu dalam matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi seni mengajar guru dengan kemampuan pemahaman matematis siswa kelas VIIII semester genap di SMPN 10 Penajam Paser Utara tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 10 Penajam Paser Utara berjumlah 120 siswa dengan sampel penelitian pada kelas VIII-B dan Kelas VIII-D berjumlah 60 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Setelah data kuesioner dan tes di uji validitas dan uji reabilitas didapat 29 butir soal kuesioner yang valid dan 5 butir soal tes kemampuan pemahaman matematis yang valid. Data dianalisis menggunakan uji korelasi rank spearman. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa: terdapat korelasi yang signifikan antara seni mengajar guru dengan kemampuan pemahaman matematis siswa kelas VIII semester genap di SMPN 10 Penajam Paser Utara tahun ajaran 2015/2016. Hal ini ditunjukkan dengan keberartian koefisien sebesar Zhitung = 7,4429 sedangkan Ztabel =1,645. Jadi harga Zhitung lebih besar dari Ztabel (7,4429>1,645) pada taraf signifikansi 5%.
References
2 Faidi, A. (2013). Tutorial Mengajar untuk Melejitkan Otak Kanan dan Otak Kiri. Jogjakarta: Diva Press.
3 Ferdianto, F., dan Ghanny. (2014). Meningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Melalui Problem Posing. Jounal of Mathematic Education. ISSN: 2355-17101 (diakses tanggal 2 Mei 2016, pukul 09.27 WITA).
4 NCTM. (1989). Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics. Reston, VA : NCTM.
5 Hollingsworth, P., dan Lewis, G. (2008). Pembelajaran Aktif: Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas. Terjemahan oleh Wulandari, D. 2008. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang.
6 Jihad, A., dan Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
7 Boediono dan Koster. W. (2004). Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
8 Tim Penyusun. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. ISBN: 978-979-689-779-1. (diakses tanggal 12 Februari 2010, pukul 11.11 WITA).
9 Nasution. (2011). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
10 Nasution, S. (2012). Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
11 Purwanto. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
12 Setyosari, P. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.
13 Sobel, M. A., dan Maletsky, E. M. (2004). Mengajar Matematika: Sebuah Buku Sumber Alat Peraga, Aktivitas, dan Strategi (3th). Terjemahan oleh Suyono. 2002. Jakarta: Erlangga.
14 Sudiyono, A. (2009). Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
15 Suherman, E., dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer (Rev. ed.) Bandung: Jica.
16 Suliyanto. (2005). Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
17Syahbana, A. (2013). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Mahasiswa Melalui Penerapan Strategi Metakognitif. Jounal of Mathematic Education. ISSN: 2088-2157 (diakses tanggal 1 Mei 2016, pukul 13.02 WITA).
18Tinungki, G. M. (2012). Seni Mengajar Seorang Guru Matematika Idaman Siswa.Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, pada tanggal 10 November 2012. Yogyakarta. ISBN: 978-979-16353-8-7. (diakses tanggal 13 Maret 2016, pukul 21.29 WITA).